Optimis Mengikuti Perkembangan Jaman
Dengan perkembangan IT yang sedemikin pesat sudah sepantasnya kita ikut berkiprah dalam dunia Industri.
Bukan hanya menjadi konsumen, tapi kita juga harus mampu menjadi produsen, yang mampu menuangkan ide-ide cemerlangnya untuk mewujudkan sesuatu prodak unggulan.
Belum lama ini kita melihat dalam tayangan Tv bahwa anak-anak SMK di Indonesia, sudah dapat memproduksi mobil, merakit laptop dan sebagainya. Ini merupakan suatu tindakan yang patut di Acung jempol, Namun sayangnya prodak ini belum bisa di produksi secara massal dengan berbagai alasan. Tapi tidak mengapa yang perlu kita tanamkan adalah sebuah Kecintaan kita terhadap Negeri tercinta Indonesia.
Tidak mustahil jika suatu saat nanti kita bisa memproduksi mobil yang kualitasnya lebih baik dari Toyota, yang penampilanya sebagus Lykan Hypersport atau yang harganya semahal Maybach exelero .
Ada pepatah bilang '' Tak kenal Maka tak Sayag''
Nah sekarang bagaimana mau Sayang kalau kenal saja juga tidak.
Tahukah anda ? bahwa saat ini Perekonomian Indonesia berada pada peringkat 15 dunia.
Ini adalah sesuatu yang bisa membuat kita lebih bangga akan berbangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, masih banyak hal lain yang jika kita tahu akan potensi Indonesia tentu kita akan lebih berbangga akan berbangsa (Lihat Video Kuliah umum Bp Gita Wirjawan di http://www.youtube.com/watch?v=-pYWy9MR-rg ), namun sayangnya media kita lebih banyak menayangkan sesuatu yang buruk ketimbang yang baik, lebih sering pesimis dari pada Optimis.
Tahukah anda bahwa melihat tayangan yang berbau kriminal dapat mengurangi selulosa di dalam otak?
Hal ini akan mengakibatkan diri kita Murung. tentu ini sesuatu yang merugikan.
Negara yang maju adalah negara yang tidak hanya mampu memproduksi sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga mampu mengesport hasil produksinya. Negara yang perindustrianya maju adalah negara yang setiap kapitanya rata-rata mampu mengkonsumsi baja 500kg/tahun. Untuk membuat kapal,untuk membuat mobil,tank, helikopter dll. Sedangkan Indonesia saat ini baru bisa mengkonsumsi baja sebanyak 30kg/kapita per tahunnya. Sebagai contoh kecil Negara Korea Selatan. Dulu sekitar tahun 60-an rata-rata Konsumsi baja per orang pertahunnya kurang dari 20Kg. namun berkat kerja kerasnya saat ini konsumsi baja per kapitanya sudah mencapai 1200kg/Tahun. Suatu hal yang mengejutkan bukan ?
Kenapa bisa terjadi?
Karena Penduduknya bangga akan berbagsa dan berwarganegara.
Saat ini memang Indonesia masih dalam golongan negara berkembang, namun jangan Patah Arang, harus tetap Optimis. semoga beberapa tahun yang akan datang banyak generasi'' Justin Biber yang mampu mensinergikan jiwa dan raganya untuk Indonesia Tercinta. semua itu dimulai dari lingkungan terkecil.
Tetap semangat para pejuang Bangsa, Wabil Khusus para Pemuda/i CAMPURANOM