Sabtu, 13 Juli 2013


Optimis Mengikuti Perkembangan Jaman



Dengan perkembangan IT yang sedemikin pesat sudah sepantasnya kita ikut berkiprah dalam dunia Industri.
Bukan hanya menjadi konsumen, tapi kita juga harus mampu menjadi produsen, yang mampu menuangkan ide-ide cemerlangnya untuk mewujudkan sesuatu prodak unggulan.
Belum lama ini kita melihat dalam tayangan Tv bahwa anak-anak SMK di Indonesia, sudah dapat memproduksi mobil, merakit laptop dan sebagainya. Ini merupakan suatu tindakan yang patut di Acung jempol, Namun sayangnya prodak ini belum bisa di produksi secara massal dengan berbagai alasan. Tapi tidak mengapa yang perlu kita tanamkan adalah sebuah Kecintaan kita terhadap Negeri tercinta Indonesia.
Tidak mustahil jika suatu saat nanti kita bisa memproduksi mobil yang kualitasnya lebih baik dari Toyota, yang penampilanya sebagus Lykan Hypersport atau yang harganya semahal Maybach exelero .

Ada pepatah bilang '' Tak kenal Maka tak Sayag''
Nah sekarang bagaimana mau Sayang kalau kenal saja juga tidak.
Tahukah anda ? bahwa saat ini  Perekonomian Indonesia  berada pada peringkat 15 dunia.
Ini adalah sesuatu yang bisa membuat kita lebih bangga akan berbangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, masih banyak hal lain yang jika kita tahu akan potensi Indonesia tentu kita akan lebih berbangga akan berbangsa (Lihat Video Kuliah umum Bp Gita Wirjawan di http://www.youtube.com/watch?v=-pYWy9MR-rg ), namun sayangnya media kita lebih banyak menayangkan sesuatu yang buruk ketimbang yang baik, lebih sering pesimis dari pada Optimis.
Tahukah anda bahwa melihat tayangan yang berbau kriminal dapat mengurangi selulosa di dalam otak?
Hal ini akan mengakibatkan diri kita Murung. tentu ini sesuatu yang merugikan.

Negara yang maju adalah negara yang tidak hanya mampu memproduksi sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga mampu mengesport hasil produksinya. Negara yang perindustrianya maju adalah negara yang setiap  kapitanya rata-rata mampu mengkonsumsi baja 500kg/tahun. Untuk membuat kapal,untuk membuat mobil,tank, helikopter dll. Sedangkan Indonesia  saat ini baru bisa mengkonsumsi baja sebanyak 30kg/kapita per tahunnya. Sebagai contoh kecil Negara Korea Selatan. Dulu sekitar tahun 60-an rata-rata Konsumsi baja per orang pertahunnya kurang dari 20Kg. namun berkat kerja kerasnya saat ini konsumsi baja per kapitanya sudah mencapai 1200kg/Tahun. Suatu hal yang mengejutkan bukan ?
Kenapa bisa terjadi?
Karena Penduduknya bangga akan berbagsa dan berwarganegara.

Saat ini memang Indonesia masih dalam golongan negara berkembang, namun jangan Patah Arang, harus tetap Optimis. semoga beberapa tahun yang akan datang banyak generasi'' Justin Biber yang mampu mensinergikan jiwa dan raganya untuk Indonesia Tercinta. semua itu dimulai dari lingkungan terkecil.
Tetap semangat para pejuang Bangsa, Wabil Khusus para Pemuda/i CAMPURANOM

Jumat, 08 Maret 2013


Sebuah Awal Perubahan

Campuranom adalah sebuah desa yang terletak di tengah pulau jawa.Tepatnya di Kabupaten Temanggung , Kecamatan Bansari. Masih ingatkah anda?
bahwasanya ;
Dalam sejarahnya, beberapa tahun yang lalu Campuranom pernah menjuarai lomba lansia di tingkat provinsi Jawa Tengah. Meskipun lomba itu diadakan untuk mewakili Kabupaten Temanggung, namun saya selaku warga Campuranom merasakan suatu kebangaan tersendiri, bahwasanya di dalam proses pra lomba maupun saat lomba berlangsung, ada sebuah gotong-royong yang sangat baik, dari pemuda-pemudin yang dengan suka,rela saling bahu membahu untuk menyiapkan prasarana lomba.
Dan ibu-ibu yang menyajikan berbagai makanan khas untuk diperjual belikan kepada para pengunjung. Juga para kaum lansian sebagai peserta lomba ikut mempersiapkan dengan berlatih gamelan untuk melakukan sebuah pertunjukan.

   Setelah tiba dihari saat ditetapkannya lomba, para dewan juri dan pengunjung pun datang dan memarkirkan kendaraanya di depan balai desa Campuranom.Mereka berjalan menuju desa Putihan. Saat di pertigaan,tepatnya di depan rumah Pak Kamak para peserta pun serentak berhenti dan disitu berdiri lah pak Rahadi selaku pembawa pembuka acara.Disitu dilantunkalah berbagai puisi dengan bahasa jawa oleh sang pembawa acara yang begitu.... merdu. Setelah selesai pembkaan acara, para pesertapun berjalan menuju desa Putihan. Dengan diiringi lantunan rebana yang syahdu dari grup Miftahul huda, Lantunan shalawat pun seakan ikut meramaikan berlangsungnya acara dan, seakan-akan memberi penyegaran pada setiap insan yang mendengarnya.Perjalanan pun dilanjutkan dan peserta pun kembali berhenti di depan rumah Buk Is.Disitua ada sebuah perlombaan yang sangat menakjubkan.dimana para pemain yang sedang bertanding adalah para Lansia, Dengan semangatnya pun membuat para dewan juri terkagum kagum.Walaupun sebagian besar para pesertanya berumur diatas 50 tahun tapi, tersu  berbaku hantam dengan bola Volly sebagai sarana penyegaran jasmani, Seakan tidak mau kalah dengan kaum muda-mudi.

   Setelah sekian lama melihat pertandingan tersebut akhirnya para peserta pun kembali melanjutkan langkahnya menuju post berikutnya, tepatnya di rumah pak Djumadi, Nah disitu barulah para pemuda yang dapat giliran untuk menghibur para peserta dengan melantunkan lagu solawat ala Zanen. Tak puas dengan lantunan lagu yang di mainkan oleh grup zanen Putihan, Dewan juri pun meminta untuk dimainkan lagu lir ilir, Sebuah lagu jawa yang sangat baik diciptakan agar orang Islam segera bangkit dari keterpurukan dan pesan yang terkandung pun sanggat baik. ( artikelnya bisa dilihat di Link   http://menone.wordpress.com/2012/04/18/makna-dibalik-lagu-lir-ilir )
Setelah puas dengan lagu yang telah di lantunkan oleh grup zanen. Para peseta kembali berjalan dan saat hampir sampai di tempat kegiatan inti, para peserta  disambut dengan barisan Ibu-ibu lansia yang melantunkan  lagu Kepahlawanan.
Dengan bendera kecil ditangan yang di ayun-ayun sambil melantunkan sebuah lagu yang berjudul Ibu kita Kartini. Para dewan juri pun luluh hatinya, setelah mendengarkan lantangnya lagu yang telah dibawakan oleh para ibu-ibu lansia .
Sesampainya di tempat tujuan acarapun dimulai dengan berjabat tangan, Setelah itu sambutan dari Bapak Sudiyono selaku bapak Kepala Desa Campuranom, Dilanjutkan dengan Apresiasi penghargaan dari perwakilan dewan juri. Dan setelah itu dilanjutkan dengan serangkaian hiburan dan pameran yang telah di siapkan oleh panitia.
Acarapun berakhir dengan kemeriahan.


Demikianlah serangkaian kegiatan perlombaan Lansia Di desa Campranom.Dengan semangat etos gotong royong yang tinggi, akhirnya Dapat menempati posisi pertama sebagai Juara I di tingkat provinsi.
Ucapan trimakasih kepada seluruh Warga Campuranom yang telah ikut serta dalam mensukseskan acara.

Namun yang perluh ditekankan "Hasil Sebagai juara bukanlah suatu hal yang terpenting,
tapi yang lebih penting adalah bagaimana Sebuah proses itu berlangsung. Dengan saling gotong royong, berjuang tampa pamrih dan tentu penuh Kegigihan.
Adalah hal yang harus kita contoh.Semoga semua hal positif tersebut dapat diwarisi oleh Kita semua selaku Pemuda-Pemudi harapan bangsa, Generasi kita adalah penentu masa depan, Dan saya yakin bahwa Pemuda-Pemudi Campuranom adalah salah satu Pembawa perubahan Bangsa

Terimakasih , Mohon maaf bila ada salah penulisan kata,
Semoga bermanfaat>>
Wasalamualaikum Warahmatullah Wabarokattuh^^^